Karikatur Prabowo Indonesia Bubar |
Oleh Mahbub Hefdzil Akbar
Novel "Ghost Fleet" yang saya lampirkan ini membuktikan bahwa Prabowo ngibul soal lndonesia bubar tahun 2030.
Pertama, tidak ada statemen atau hasil "studi" bahwa lndonesia bubar tahun 2030 (baca teksnya langsung yang ada keyword lndonesia, hanya 5-10 di buku setebal 400 an hal ini). Alih-alih hasil studi, statemen eksplisit 2030 pun tidak. Paling hanya istilah "the former lndonesia" yg secara implisit bisa dipahami bubar, dan term ini pun hanyalah cerita fiktif pemanis cerita inti novel yaitu "a futuristic war" antara Amerika dan Cina yang didukung Rusia.
Kedua, di pembuka buku ini penulis novel sudah mewanti-wanti, satu halaman khusus! bahwa "lt is a work of fiction, not prediction" (Novel ini adalah karya fiksi, bukan prediksi), garis bawahi "prediksi" pun tidak, apalagi hasil "studi" seperti yang diplintir Prabowo. Di sini lah cerdasnya sang purn jenderal, informasi secuil (karya fiksi pula) digunakan untuk menakut-nakuti rakyat untuk hasrat politiknya. Thinking scholars know what his political moves are!!!!
Kembali ke buku "Ghost Fleet", novel fiksi tekno ini ditulis oleh dua ahli intelijen dan national security dengan gaya novel (meski kaku). Tiap bab mengutip Sun tzu, filsuf dan ahli perang Cina Kuno. Cerita singkatnya, dimulai dari serangan ke Dhahran, Saudi Arabia hingga menyebabkan harga minyak melambung hingga 290 dolar per barel. Cina yang kekuatannya sudah menyaingi Amerika akhirnya goncang. Rezim komunis Cina tumbang diganti "the Directorate" yang berisi petinggi-petinggi militer, dan pebisnis kakap Cina. Konflik Amerika dan Cina yang saat itu sudah memiliki teknologi canggih di dunia militer, tak terelakkan, dan terjadilah a futuristic war yaitu perang cyber, para hacker muda, Satelit, GPS lumpuh hingga konflik ruang angkasa. Tidak hanya di dunia siber, serangan di darat, laut dan udara pun terjadi. Hawaii diserang dan dikuasai oleh Cina yang didukung Rusia, terjadilah Perang Dunia lll. Tentu cerita di atas adalah fiksi termasuk tokoh seperti Jenderal Yu, Wang, Simmons, Vadlimir dll.
Pesan utama yang ingin disampaikan penulis novel adalah eksplorasi sejauh mana perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi dan berdampak pada bentuk perang masa depan. He..he..bukan hanya soal Amerika vs Cina apalagi lndonesia. Saya sudah membaca beberapa review buku ini yg dimuat di beberapa jurnal ttg intelijen dan militer, bahkan pernah dimuat di website CIA. Di antara beberapa kritiknya adalah penulis tak menyinggung bagaimana peran NATO, negara-negara Eropa, dunia ketiga dll, mereka tak mungkin pasif. Selain itu, novel ini Amerika sentris seperti layaknya film perang ala Hollywood.
Meski fiksi, novel ini bagus (dengan 400 an endnotes) tapi yang baca saja menarik-nariknya ke sana sini sesuai hasrat politiknya. Seharusnya Prabowo, mantan Jenderal, bersikap negarawan dan menularkan optimisme. Berbeda dengan imajinasinya, pengamat-pengamat dunia memprediksi lndonesia menjadi negara sangat kuat karena di tahun 2030, lndonesia memperoleh bonus demografi, usia produktif dalam persentase tinggi.
Saya harap Pak Prabowo menonton Dragon Ball (Tahu Bulat Naga) dan meniru spirit Goku dan Bulma, sehingga nanti jika terpilih jadi presiden bisa berpidato berapi-api "Indonesia takkan bubar dan bocor, karena saya sudah menemukan 7 tahu bulat naga" qiqqiq...
0 komentar: