Saya jadi ingat belajar 'Athaf di pondok dulu. Yang saya ingat 'Athaf terbagi dua yaitu Bayan dan Nasaq. Bayan itu sama halnya seperti Na'at, bisa juga dijadikan badal.
Dalam kalimat Baligo ini Yaa Asadallah wa Rosuulahu. Banyak orang mengira Habib Rizieq itu Rasulullah dalam kalimat ini. Saya kira itu keterlaluan.
Kalau saya luruskan sedikit, Yaa (Nida/Munada) di lafal Yaa Asadallah itu adalah Munada Mudlaf, seperti lafal Yaa Ghulaama Zaidin. Yang jadi masalah bagi orang-orang mengartikan kalimat Wa Rasuulahu.
Di Baligo ditulis latin dengan kalimat "Singanya Allah dan Rasulnya", orang seketika menafsirkan Habib Rizieq itu Rasulnya Allah. Tidaklah. Tapi memang bagi saya arti Indonesianya memang salah, karena dalam bahasa Indonesia tidak ada istilah 'Athaf. Seharusnya "Singanya Allah dan Singanya Rasulullah", kalau seperti ini lebih enak dicerna.
Dalam kalimat itu mengathafkan isim mahdlah, seperti kalimat Ja'a Zaidun wa 'Amrun bitaqdirillafdzi wal hukmi ae Ja'a Zaidun wa Ja'a 'Amrun.
Karena 'athafnya adalah 'Athaf Nasaq Tasyriq Lafdzan Wa Hukman, dan Harful 'athfi nya ada Wa-wu maka maknanya Muthlaqul Jam'i, jadi makna dari kalimat Yaa Asadallah wa Rasuulahu adalah Yaa Asadallah Wa Asada Rasuulihi (Wahai Singanya Allah dan Singanya Rasulullah).
Kira-kira seperti itu. Wallahu Alam.
NB: lagian ngapain sih Habib Rizieq diberi Laqab Singa Allah dan Singa Rasul Allah, lebay tau. Masa Singa Allah kabur.
0 komentar: