Tuesday, April 17, 2018

NUQTHAH TANPA MUSIM

Ilustrasi 

Ini gurun pasir, minumlah teh manis khas Mesir atau Kahwa yang menggoyang lidah dari Kashmir.

Sambut lah cuaca yang tanpa musim. Debu beterbangan, langit cerah tanpa awan, terik panas menyusup ke pori-pori terdalam.

Langit gelap berkelabu, ambillah air wudhu, tunaikan shalat hajatmu. Bunga kaktus yang merekah, membantu meng-aminkan do'amu. 

Do'akan lah tetanggamu yang tergulung asap mesiu. Mereka setiap waktunya menghirup darah busuk, suasana pertempuran tanpa ujung perdamaian. 

Do'akan aku juga, semoga nanti bertemu di ayat-ayat cinta-Nya. Jadikanlah aku Nuqthah dari khat huruf-hurufmu. 

Ini cuaca tak ada musim, kecuali panas, jadikanlah aku panas itu karena selain itu tak ada lagi kecuali aku.

Meskipun seperti nuqthah yang tak berarti tanpa ada bentuk hurufnya.


Ciputat, 18 April 2018

Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: