Sunday, April 15, 2018

JIBRIL TAK PERNAH BERTEMU NABI MUHAMMAD

Foto: Kiai Hasyim Muzadi


Kiai Hasyim pernah mengatakan; "Lawakannya Gus Dur itu sisa dari lawakan saya". Hahaha. 

Menyampaikan agama dengan humor sudah menjadi kebiasaan, bahkan hal yang sangat penting di kalangan NU. Dalam literatur klasik kita dikenalkan dengan Abu Nawas, Nasruddin Hoja, Farazdaq dll. 

Ini sebagian kecil dari lawakannya Kiai Hasyim Muzadi; 

1. Pilkada dan Pil KB

Dalam beberapa momen ceramah KH Hasyim Muzadi menyindir kelakuan sejumlah politikus dengan sebuah guyonan yang mengontraskan antara pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pil Keluarga Berencana (KB).


"Hadirin tahu apa bedanya pilkada dan pil KB?" katanya bertanya.

Jemaah diam. Agak bingung. Lalu menunggu Kiai Hasyim menjawab pertanyaannya sendiri.

"Pilkada, kalau jadi pasti lupa. Sedangkan pil KB, kalau lupa pasti jadi," katanya saat gurau yang disambut tawa hadirin.

2. Antara GP Anshor dan Pemuda Muhammadiyah

Pak Hasyim sedang menjelaskan sekarang ini persoalan ushul (prinsip) dalam agama lebih sering dibicarakan keluar secara umum, padahal menurut Pak Hasyim, seharusnya persoalan ushul hanya dibicarakan di kalangan ulama saja.

Oleh karenanya, terkadang isi pembicaraan dan isu yang berkembang menjadi tidak karuan.

“Ada Pemuda Anshor dan Pemuda Muhammadiyah ribut soal tahlil. Itu apakah sampai atau tidak tahlil itu kepada yang mati? Kata Anshor, ya sampai karena (alasannya) setiap kiriman tidak pernah kembali. Lah ini ngomong apa?” ujar Pak Hasyim berguyon.

“Pemuda Muhammadiyah tak terima, dibalas jawab, lah mana tanda buktinya? Ha-ha…” ujar Pak Hasyim bercerita.

3. Sandal Orang Kristen

“Saya kan sering dicemooh oleh orang Kristen, bagaimana orang Islam ini, wong ibadah kok sandalnya sering hilang,” kata Pak Hasyim. Lantas beliau jawab, “Ya mesti saja (hilang), karena sandalnya gak dipakai, nah sampean sepatunya dipakai (ke gereja), jadi yang hilang ya bukan sepatunya, tapi sepeda motornya yang ilang…Ha-ha-ha,”

4. Lia Eden dan Mussadeq

“Saya baru diberi tahu oleh polisi. Pak Hasyim, ada orang yang mengaku Malaikat Jibril namanya Lia Eden, ada orang yang mengaku Nabi Muhammad namanya Musaddeq, dua-duanya ditangkap, dimasukkan ke tahanan, lantas ditanya polisi; “Wahai Malaikat Jibril (merujuk ke Lia Eden), pernahkah kamu ketemu Nabi Muhammad ini (sambil nunjuk ke Mussadeq)? Ternyata belum pernah ketemu… Ha-ha-ha.”

“Lah kalau sudah sampai ini Pak, ya sudah harus tegas gak usah ragu-ragu, katakan itu bukan Islam…” kata Pak Hasyim.
Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: