Gus Dur tertawa |
Gus Dur dikenal sebagain Ulama, politisi,
intelektual, dan pelawak. Bagi nahdliyyin lawakan adalah cara mencerdaskan
otak, karena lawakan atau komedi adalah hasil dari imajinasi pikiran kita. Gus Dur
salah satu tokoh NU yang lawakannya cerdas dan bikin otak fresh, ini menandakan
IQ Gus Dur yang di atas rata-rata.
Ini adalah humor Gus Dur bagian 5:
Tukang Santet Jakarta
Main hakim sendiri seakan sudah dianggap normal oleh
masyarakat kita. Pelakunya bukan cuma rakyat biasa, tapi sering justeru aparat
yang berwenang. Paling tidak penghakiman dilakukan di depan aparat.
Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum
diberendel, pernah "menghitamkan"beberapa halamannya sebagai tanda
prihatin. Para pembaca Tempo tentu kaget dan heran. Bermacam
dugaan pun segera muncul. Gus Dur termasuk yang heran dan menduga-duga.
"Mengapakah Tempo dibuat hitam seperti
itu?" tanya Gus Dur dalam kuis imajinernya.
"Karena reportase soal tukang santet dan bromocorah
Jember."
"Siapakah yang memerintahkan penghitaman itu?"
"Tukang santet dan bromocoroh Jakarta."
Presiden Tak Berpengalaman
Ada kisah lucu bagaimana Gus Dur memilih menteri-menterinya.
Hal itu pernah diceritakan oleh Mahfud MD. Saat baru diangkat sebagai presiden,
Gus Dur menawari Mahfud menjadi menteri pertahanan.
Mahfud MD jelas kaget. Dia tidak punya latar belakang militer atau pertahanan.
Pria ini memang lebih terkenal sebagai akademisi.
"Maksudnya menteri pertanahan mungkin Gus?" balas Mahfud.
"Bukan, menteri pertahanan." jawab Gus Dur.
"Loh Gus saya kan nggak punya pengalaman jadi menteri pertahanan, kok
dipilih?" kata Mahfud.
Dialog Presiden dengan Tuhan
Ceritanya para presiden dan pemimpin negara berdialog dengan
Tuhan.
Presiden AS Ronald Reagen: Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab,
"20 Tahun lagi". Presiden AS menangis.
Presiden Prancis Sarkozy: Tuhan, kapan negara Prancis makmur? Tuhan menjawab:
"25 Tahun lagi." Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.
PM Inggris Tony Blair: "Tuhan, kapan negara Inggris bisa makmur?"
Tuhan menjawab: "20 Tahun lagi." PM Tony Blair ikut juga menangis.
Presiden Gus Dur: "Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?" Tuhan
tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis
0 komentar: