Sunday, April 15, 2018

HUMOR GUS DUR (5)

Gus Dur tertawa



Gus Dur dikenal sebagain Ulama, politisi, intelektual, dan pelawak. Bagi nahdliyyin lawakan adalah cara mencerdaskan otak, karena lawakan atau komedi adalah hasil dari imajinasi pikiran kita. Gus Dur salah satu tokoh NU yang lawakannya cerdas dan bikin otak fresh, ini menandakan IQ Gus Dur yang di atas rata-rata.


Ini adalah humor Gus Dur bagian 5:


Tukang Santet Jakarta

Main hakim sendiri seakan sudah dianggap normal oleh masyarakat kita. Pelakunya bukan cuma rakyat biasa, tapi sering justeru aparat yang berwenang. Paling tidak penghakiman dilakukan di depan aparat.

Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum diberendel, pernah "menghitamkan"beberapa halamannya sebagai tanda prihatin. Para pembaca Tempo tentu kaget dan heran. Bermacam dugaan pun segera muncul. Gus Dur termasuk yang heran dan menduga-duga.

"Mengapakah Tempo dibuat hitam seperti itu?" tanya Gus Dur dalam kuis imajinernya.

"Karena reportase soal tukang santet dan bromocorah Jember."

"Siapakah yang memerintahkan penghitaman itu?"

"Tukang santet dan bromocoroh Jakarta."

Presiden Tak Berpengalaman

Ada kisah lucu bagaimana Gus Dur memilih menteri-menterinya. Hal itu pernah diceritakan oleh Mahfud MD. Saat baru diangkat sebagai presiden, Gus Dur menawari Mahfud menjadi menteri pertahanan.

Mahfud MD jelas kaget. Dia tidak punya latar belakang militer atau pertahanan. Pria ini memang lebih terkenal sebagai akademisi.

"Maksudnya menteri pertanahan mungkin Gus?" balas Mahfud.

"Bukan, menteri pertahanan." jawab Gus Dur.

"Loh Gus saya kan nggak punya pengalaman jadi menteri pertahanan, kok dipilih?" kata Mahfud.

Dialog Presiden dengan Tuhan

Ceritanya para presiden dan pemimpin negara berdialog dengan Tuhan.

Presiden AS Ronald Reagen: Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab, "20 Tahun lagi". Presiden AS menangis.

Presiden Prancis Sarkozy: Tuhan, kapan negara Prancis makmur? Tuhan menjawab: "25 Tahun lagi." Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.

PM Inggris Tony Blair: "Tuhan, kapan negara Inggris bisa makmur?" Tuhan menjawab: "20 Tahun lagi." PM Tony Blair ikut juga menangis.

Presiden Gus Dur: "Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?" Tuhan tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis


Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: