Sunday, April 22, 2018

DI BALIK TUDUHAN KAFIR DAN ANTI ISLAM

Pak Dhe menatap masa depan

Seorang pemulung kayu bakar di tengah hutan mendapati tunggul dan tumpukan kayu berceceran, baginya itu bukan rintangan seperti driver mobil offroad yang menjelajahi hutan untuk nafsu sensualnya. Ia malah mengambilnya untuk kebutuhan dapur di rumah. 

Analogi sederhana seorang calon presiden tahun 2014 yang dihantam puluhan mungkin ratusan issue Politik "Black Campaign" dari mulai PKI hingga Kafir Harbi, menimpanya. Tapi, ia menjadikan hal itu sebagai Boomerang bagi lawan politiknya, karena masyarakat sudah cerdas bahwa itu bukan kampanye sehat dan tidak diterima oleh iklim demokrasi Indonesia. 

Sellow tapi pasti. Itu istilah yang dijadikan sikap dan perilaku yang dijalan oleh Pak Joko Widodo sampai saat ini. Yang penting, kerja, kerja, dan kerja. Bukan begitu? 

Baru-baru ini sebuah lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), sebuah lembaga think tank berpengaruh di Amman, Yordania melansir 500 Tokoh Muslim berpengaruh di dunia "The World’s 500 Most Influential Muslims 2016".

Menariknya di tahun 2016 ada seorang tokoh muslim yang sering dituduh kafir dan sekongkol zionisme, mendapatkan peringkat ke 4 sebagai Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia. Ia adalah pimpinan tertinggi Iran yaitu Ayatullah Ali Khamenei. 

Tokoh itu sangat ditakuti oleh Israel dan sekutunya Amerika Serikat, Saudi, Qatar, dan Turki. Karena, satu-satunya negara Islam yang mempunyai nuklir dan persenjataan militer paling lengkap adalah Iran, dan dibantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang relatif maju. 

Jokowi? Siapa tuh. Tukang kayu? Cebong? Kampret? China? PKI? Tafir, eh Kafir?. 

Itu selalu jadi pertanyaan yang jadi bulan-bulanan netizen. Kenapa bukan Prabowo? Habib Rizieq? Bachtiar Nasir? Shobri Lubis? Munarman? Al-Khottot? Felix Siauw? Siapa lah itu. Lanjutkan saja sendiri! Wong Imam besarmu aja belum pulang. 

Jokowi memang keren, dengan seketika para hatersnya diam membisu. Mana tuh Imam Besar yang katanya dapat menggerakkan 7jt masa aksi 212. Wow.! 

Bagi kita yang selalu setia terhadap perdamaian, kedamaian, dan kesejahteraan patut kita syukuri. Jokowi dikenal dengan sosok yang populis, dia bukan dari kalangan Agamawan, Militer, Cendekiawan, atau Orang Kaya. Jokowi hanya sebatas masyarakat sipil layaknya kita. Oleh karenanya Jokowi adalah Kita. Cieee kampanye yeee! 

Presiden kurus itu terdaftar sebagai peringkat ke 16 Tokoh muslim berpengaruh di dunia versi Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC). Bukan hanya Jokowi, ada juga tokoh lain seperti KH. Sa'id Aqil Siradj menempati peringkat ke 22 dan Habib Luthfi bin Yahya di peringkat ke 41. Dari ke tiga tokoh ini ada dua tokoh lain yang termasuk daftar tokoh Islam berpengaruh di dunia yaitu Prof. Sirajuddin Syamsuddin (mantan ketua umum PP. Muhammadiyah) dan Dr. Haidar Bagir (Pemilik buku Mizan).

Lima tokoh itu adalah orang-orang yang selalu mengkampanyekan Islam damai atau Islam Rahmatan Lil'Alamin. Jokowi berdakwah dengan membangun Indonesia dari mulai pambangunan infrastruktur, SDA dan SDM, Kang Sa'id dan Pak Din berdakwah dengan dua organisasi besarnya NU dan Muhammadiyah, Habib Luthfi dengan ceramah-ceramahnya yang menyejukkan dan lembaga thariqahnya, Haidar Bagir berdakwah dengan tulisan-tulisan Islam damai di produk bukunya. 

Yang lain kapan nyusul? 

Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: