Friday, April 20, 2018

DHANI YANG SUDAH TAK BER-AHMAD


Dhani mencium bendera NU

Seorang repper Amerika bernama Jayceon Terrell Taylor pernah mendapat kecaman dari seluruh warga Kristiani di dunia gara-gara cover albumnya yang berjudul Jesus Piece itu menampilkan gambar Jesus yang bertato, menggunakan bandana, dan kalung emas layaknya seorang gangster.

Jayceon dikenal dengan sebutan panggungnya The Game. The Game menjelaskan bahwa makna dibalik cover tersebut adalah supaya orang-orang bisa mencintai Tuhan dan menjadi seperti Tuhan, tapi masih bisa menikmati indahnya hidup dengan cara manusia. Gereja Katolik di Roma memprotes keras The Game dan juga perusahaan musik tempatnya bernaung. Tapi The Game sama sekali tidak merasa bersalah akan pilihannya tersebut.

Kita juga mengenal musisi kontroversial Indonesia yang pernah berlindung di ketiak Gus Dur dan Nahdlatul Ulama atas nama pembebasan berekspresi dan berpendapat, ia adalah Ahmad Dhani. Yang lebih kontroversial dari pada The Game, Dhani memicu pro-kontra di kalangan Islam Indonesia waktu itu.

Bukan hanya pada cover albumnya saja, Dhani juga sangat kontroversial dalam videonya.  Dan simbol-simbol yang ia gunakan adalah simbol yang sangat resistensinya tinggi di Indonesia, yaitu simbol Freemason, dan Yahudi. Meskipun menurutnya itu adalah simbol dari manunggal ing kaulo lan gusti ajaran dari Siti Jenar, dan Dhani tidak merasa bersalah atas itu.

Dhani juga dikenal dengan dua bukunya yaitu Manunggaling Dewa dan Makrifat Cinta Ahmad Dhani (Ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar Dalam Syair-Syair Dhani). Hebat kan?

Namun, Dhani yang kini bukan Dhani yang dulu. Dulu ada Ahmadnya sekarang hilang Ahmadnya. Masa sih? Emang udah ganti nama ya di KTP? Oh tidak.

Dhani yang dulu sangat memahami betul ajaran tasawuf, dimana ajaran ini selalu bersebrangan dengan ajaran Islam puritan atau Islam fundamentalis. Oleh karenanya Dhani dulu sangat menghargai Gus Dur dan menghormatinya.

Sekarang Dhani sudah konyol, masa Habib Rizieq disamakan derajatnya dengan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari (Pendiri NU). Jelas tidak! Dhan. Hasyim Asy'ari ulama yang mengkader bukan kabur. 

Meskipun Dhani sudah lupa dengan kiai-kiai NU dulu yang membantunya, setidaknya Dhani harus tetap takdzim sama Kiai NU. Masa jadi orang gak tau diuntung.

Hanya gara-gara peda pilihan di pilpres 2014, Dhani harus menjilati ludah orang yang dulu mendemonya supaya masuk bui dengan pasal penistaan agama atau simbol agama. Dhani oh Dhani! Nama Ahmadmu sudah hilang!

Dhani sekarang banyak terjerat kasus hate speech (ujaran kebencian) dan hoax, mungkin Dhani sudah kena tulahnya. Hahaha... Dhan Dhan, idealisme itu di hati bukan di perut. Bro! Jadi lah Ahmad (Muhammad) yang memang betul-betul idealis memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan yang dilandaskan toleransi.

Semoga nama Ahmad-mu kembali!


Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: