Monday, September 25, 2017

AL-MAHABBAH TEGAS IHWAL POLEMIK PKI



MAKLUMAT PUSAT SYI'AR DAN DAKWAH DA'I MUDA AL-MAHABBAH IHWAL POLEMIK PKI

فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين ولينذروا قومهم

"Falawlaa nafara min kulli firqatin minhum thaa`ifah, liyatafaqqahuu fid diin, waliyundziruu qaumahum (Al-Qur'an)".

Harus ada sebagian dari kita yang mengambil peran untuk memperdalam Agama dan memberikan pencerahan kepada umat. Peran ini lah yang hari ini tersemat di pundak para Da'i dan Da'iyah Muda Al-Mahabbah.

Merespon polemik di linimasa ihwal Kebangkitan PKI, Pusat Syi'ar dan Dakwah Da'i Muda Al-Mahabbah, berdasarkan Musyawarah Pleno Pengurus, "Wa amruhum syuuraa baynahum", mengeluarkan maklumaat dan himbauan sebagai berikut:

1. PD (Pusat Dakwah) Al-Mahabbah memandang bahwa polemik tahunan tentang PKI adalah isu yang jauh dari kata produktif/maslahat. Baik yang membela PKI mati-matian, dengan yang mengutuk PKI, sama-sama terjebak dalam romantisme sejarah. Alih-alih bisa membangkitkan rasa bangga pada sanubari anak bangsa, yang ada justru memantik api permusuhan.

2. Pemberontakan PKI adalah luka sejarah. Luka ini sudah lama kita obati dan kita balut dengan perban, meski goresan-goresannya masih menyisakan rasa sakit yang mendalam di hati para pihak yang berseteru. Membuka kembali luka yang sudah lama kita balut adalah upaya yang hanya akan membuat kita mundur beberapa langkah ke belakang.

3. PD Al-Mahabbah memandang bahwa sejarah pemberontakan PKI bukanlah sejarah perlawanan terhadap kolonialisme, namun konflik saudara antar sesama anak bangsa. Maka membincang ulang peristiwa Pemberontakan PKI dengan tendensi tertentu, baik pro maupun kontra, HANYA AKAN MEMANTIK KEMBALI PERANG SAUDARA.

4. PD Al-Mahabbah menghimbau kepada segenap Da'i dan Da'iyah Muda Al-Mahabbah yang tersebar di seluruh penjuru negeri, untuk dengan serius dan ikhlas menjadi "Khaadimul Ummah", pelayan umat dalam menjalankan peran pentingnya sebagai "Mundzirul Qawm" (Penyeru) yang terus bersuara untuk menjaga kerukunan dan persatuan.

5. PD Al-Mahabbah menghimbau kepada masyarakat untuk melek dan responsif terhadap perkembangan dunia. Konflik 65 adalah bagian yang tak terpisahkan dari geopolitik perang dingin (Cold War). Pada era perang dingin, polarisasi dunia terpetakan kepada bipolaritas Komunis-Anti Komunis. Seiring berjalannya waktu, bipolaritas dunia sudah bergeser pada peta yang lebih kompleks. Mentalitas cold war ini lah yang sejatinya sudah lama harus kita tinggalkan.

6. PD Al-Mahabbah memandang bahwa Persatuan dan Kesatuan adalah mutlak harus sama-sama kita jaga dan perjuangkan. Hentikan segala upaya untuk memantik kembali api permusuhan soal PKI, hapus luka lama, dan kembali tegak menatap masa depan. 

"Wa'tashimuu bihablillaahi jamii'an walaa tafarraquu. Wadzkuruu ni'matallaahi 'alaykum idz kuntum a'daa`an fa allafa bayna quluubikum, fa ashbahtum bini'matihi ikhwaanaa", Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu atas berkat nikmat Allah lah kamu satu sama lain bersaudara. (QS Ali Imran:103).


Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: