Teringat cerita Kiai Hasyim Muzadi waktu itu. Pemilu 77 diikuti oleh dua partai politik yaitu PPP dan PDI-PERJUANGAN dan satunya Golongan Karya (Dulu GOLKAR gak mau disebut Partai).
Pertarungan sengit pada tahun 77 waktu itu Golkar Vs PPP, Orang NU yang di PPP mengkampanyekan calon-calon pemilunya dengan banyak Guyonan. Guyonan wong NU itu sehat dan berkelas. Kata Kiai NU waktu itu karena rivalnya kuat yaitu Golkar, di mimbar-mimbar ceramah Kiai NU/PPP sering mengutip ayat; "Wa Laa Taqrabaa Haadzihi as-Syajarata Fatakuunaaa Min al-Dzaalimin", Jangan engkau dekati pohon ini wahai (Adam dan Hawa), maka jika engkau berdua mendekatinya engkau termasuk orang-orang dzalim. Ayat ini dulu dijadikan alat politik oleh Kiai NU untuk jangan memilih Golkar yang ada gambar pohonnya (Syajarah). Lucu kan... Tapi ini guyonan loh jangan dianggap srius! Nanti kafir lagi, dasar ndeso!
Lantas Golkar juga tak mau kalah, mereka punya Kiai juga, dicarilah ayat yang ada sangkut pautnya dengan Kekaryaan, karena dia Golongan Karya. Akhirnya didapatlah satu ayat yang berbunyi; Qul i'maluu Fasayarallaahu 'Amalakum wa rasuuluhu wal mu'minuun, artinya Berkarya lah kamu, maka Allah dan Rasulnya beserta orang-orang mu'min akan melihat Karyamu.
ReplyDeleteThis is very interesting, You're a very skilled blogger. I've joined your rss feed and look forward to seeking more of your great post. Also, I've shared your website in my social networks! paypal login
ReplyDeleteExcellent post. I absolutely appreciate this site. Thanks! yahoo mail sign in