Tuesday, August 1, 2017

HERAN (PENISTAAN) DEDI MULYADI


Kenapa pada momen yang sebentar lagi ada kontestasi politik selalu ada Black Campaign, atau penyerangan personal. Kemarin di Pilkada DKI Jakarta, Saudara kita Bapak Ahok menjadi sasaran penistaan terhadap agama. Padahal apa yang dikatakan oleh Pak Ahok itu sudah menjadi bahan basi, bahkan diskursus yang sudah lama. Coba kalau kemaren yang bicaranya itu tukang gorengan kayak saya gak bakalan saya dituduh penista hingga masuk jeruji besi.
Hari ini, sebentar lagi 2018 kita akan menjalankan perpolitikan daerah yaitu Pilgub Jabar, dimana Jabar ini adalah masyarakat yang multikultur, heterogen, dan mayoritas Sunda. Tapi, Jawa Barat juga tidak lepas dari power Islam garis keras. FPI berkembang pesat di Jawa Barat.
Seusai kasus Ahok di Jakarta, sekarang gelar "PENISTA" itu menyudutkan Politisi Golkar yaitu Dedi Mulyadi, dengan berbagai macam alasan dan bukti. Dalam satu kasus yang diusut ada hal menarik yaitu rekaman Dedi Mulyadi yang berbunyi; "Menjadi Sunda yang sempurna, adalah menjadi Islam yang sempurna" kurang lebih seperti itu. Dan ini diusut loh oleh si bumi datar dan sumbu pendek itu. Heran!
Mungkin teman-teman ada yang pernah baca filsafat kesundaan, atau tentang ajaran Sunda. Ada buku karya salah satu tokoh Sunda yaitu Ajip Rosidi, beliau menjelaskan secara rapih tentang ajaran Martabat Tujuh dalam Thoriqoh Sattariyahnya Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan yang di tulis oleh KH. Hasan Mustopa, KH. Hasan Mustopa satu zaman dengan Snouck Hurgronje. Dalam buku itu dijelaskan, "ISLAM TEH SUNDA, SUNDA TEH ISLAM, SAMEMEH ISLAM ASUP KA TANAH SUNDA URANG SUNDA GEUS ASUP ISLAM TIHEULA, MAKA KACIDA PISAN UPAMI URANG SUNDA TEU NARIMA ISLAM". Artinya; Islam itu Sunda, Sunda itu Islam. Sebelum masuknya Islam ke tanah Sunda, orang Sunda sudah masuk Islam terlebih dahulu. Maka keterlaluan banget jika orang Sunda tidak menerima Islam. Kurang lebih seperti itu yang dikatakan oleh Haji Hasan Mustopa.
Sebenarnya kan ini ajaran lama yang harus kita jaga. Terus di mana letak salahnya Dedi Mulyadi? Dedi Mulyadi hanya menyampaikan apa yang dia pahami dalam ajaran Islam dengan Sunda. Bagi saya ini sangat baik, karena ajaran Sunda mengajarkan Hablum Minallah, Hablum Minannaas, dan Hablum Minal 'Alam.
x
Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: