Wednesday, April 25, 2018

GP ANSOR, LASKAR HIZBULLAH, DAN HIZBULLAH LEBANON


Al-Mahabbah dan Sekjend GP. Ansor


#Harlah84GP_Ansor

Istilah Hizbullah muncul lagi di permukaan wacana Indonesia yang didengungkan oleh bapak reformasi yaitu Amien Rais. Hizbullah ini berbeda dengan Laskar Hizbullah yang melawan sekutu pra kemerdekaan, berbeda juga dengan Gerakan Hizbullah Lebanon sebagai gerakan Muqawamah (perlawanan) terhadap Israel dan sekutunya Amerika, Kanada, dan Australia.

Laskar Hizbullah adalah bagian penting dari kemerdekaan Negara ini. Munculnya resolusi jihad 22 Oktober 1945 itulah momentum penting Laskar Hizbullah untuk mengambil alih Indonesia dari sekutu yang hendak menduduki lagi Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Memang awalnya Laskar Hizbullah itu untuk membantu Militer Tentara PETA (Pembela Tanah Air) melawan penjajah Belanda. Laskar Hizbullah diresmikan pada 8 Desember 1944 oleh militer Jepang, sama halnya dengan HEIHO dan PETA yaitu tentara bentukan Jepang. Namun hebatnya, sebagian besar Komandan Batalyon Peta dengan pangkat Daidancho (Mayor) adalah para kiai dari lingkungan pesantren, sudah pasti Laskar Hizbullah pun pasukannya adalah para santri dan masyarakat muslim pada waktu itu.

Istilah Komandan Batalyon (KB) ini menjadi istilah penting di kalangan pesantren di tatar Sunda. Dalam tradisi oral santri Sunda KB bermetamorfosis menjadi Kobong. Dahulu, kalau kamar Santri itu di atas pintu kamarnya ada tulisan KB 1, KB 2, KB, 3, dengan angka untuk menunjukkan nomor kamar. Dua huruf singkat ini awalnya adalah singkatan dari "Komandan Batalyon PETA", lama kelamaan menjadi Kobong, padahal Kobong itu sama sekali tidak ada artinya.

Bagi saya ini adalah strategi Kiai kita agar tidak terdeteksi dari penjajah Belanda. Sehingga KB yang awalnya adalah Komandan Batalyon menjadi Kobong, padahal isinya adalah tentara PETA dan Laskar Hizbullah. Kiai kita sudah paham strategi intelejen waktu itu, kalau sekarang kira-kira mirip MOSSAD sebuah dinas intelejen di Israel yang misinya adalah penyamaran dan kontra teroris, jika kala itu PETA mempunyai misi penyamaran dan kontra penjajahan. Ngeri kan?

Hal yang paling penting Laskar Hizbullah itu nantinya ditransformasikan untuk kepentingan Nasional, terbukti ketika melawan sekutu atas reaksi dari sekutu yang hendak mengambil alih lagi Indonesia dan merespon resolusi jihad KH. Hasyim Asy'ari. Keren kan? Kalau aku ada pada waktu itu mungkin aku lelaki paling heroik melawan Jendral Malabby dari pada Harun muridnya Kiai Hasyim.

Laskar Hizbullah lebih dahulu lahir dari pada Gerakan Hizbullah yang dipimpin Syed Hassan Nasrallah di Lebanon. Gerakan Hizbullah Lebanon adalah gerakan Muqawamah (perlawanan) di Dunia Arab, terhadap kedzaliman Israel dan sekutunya. Memang gerakan ini berafiliasi terhadap Islam Syi'ah, namun yang sangat penting adalah spirit perlawanan terhadap zionisme dan misi persatuan untuk perlindungan ummat Islam se-dunia itu yang perlu kita contohi.

Hizbullah baru lahir tahun 1982, jauh sesudah PETA dan Laskar Hizbullah di Indonesia didirikan. Namun pengaruhnya di Dunia Arab sangat penting, sebagai contoh konflik Lebanon-Israel tahun 2006, dan menumbangkan pasukan ISIS dan Free Syirian Army di Suriah dan Irak yang dibantu oleh koalisi militer Iran Syed Qassim Sulaimani. Sekelas Presiden Obama mengatakan di Media dengan statement "Hizbullah adalah tamatnya Israel", ini kan mengerikan bro!.

GP. Ansor harus banyak belajar dari gerakan Muqawamah Hizbullah di Lebanon. Terutama gerakan Muqawamah (perlawanan) terhadap ketidakadilan, hoax, terorisme, dan bentuk diskriminatif lainnya, terutama tentang kemanusiaan.

Saat ini kita dihadapkan  dengan banyak informasi hoax. GP. Ansor harus hadir supaya masyarakat bisa membedakan mana yang hoax dan yang tidak hoax. Karena hoax itu bukan lagi sebuah penyakit bagi demokrasi, tapi sudah menjadi penyakit psikologi.

Karena Issue propaganda konflik Timur Tengah tidak akan selesai di Indonesia.

Indonesia adalah negara dengan pasar bebas seluruh ideologi di dunia, bahkan dalam internal Islam Indonesia sendiri kita menemukan banyak varian aliran.

Semua ini adalah tugas kita bersama, ketika di Timur sana, Iran dan Saudi tidak bertemu dalam konteks politik dunia Islam, di Indonesia ada Islam yang dekat dengan Iran dan ada juga Islam yang dekat dengan Saudi, jadi hanya di Indonesia dua ideologi Islam ini bertemu.

Saya sempat berpikir, bahwa Islam Indonesia ini adalah Islam yang akan mendamaikan konflik di Timur Tengah. Ansor harus mengambil posisi penting itu, sebagai Gerakan Perdamaian Dunia Islam, supaya gerakan Ansor mendunia dan mempunyai pengaruh besar di kalangan muslim internasional seperti Hizbullah itu.

#NKRIHARGAMATI
Share This
Previous Post
Next Post

Alumni Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Darussunnah International Institute for Hadith Science, Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar: